Sabtu, 18 Desember 2010

INILAH YANG MEMBUAT TIMNAS INDONESIA BEDA


Luar biasa! Tim nasional berhasil mengoleksi empat kemenangan berturut-turut di ajang Piala AFF. Terakhir adalah saat melawan Filipina, yang katanya memiliki sembilan pemain naturalisasi. Semua lawan yang telah merasakan keperkasaan Firman Utina dan kawan-kawan saat ini mungkin cukup terperangah melihat tim sebuah negara besar yang sudah lama absen dari prestasi tiba-tiba tampil berbeda.

Kemenangan yang bukan main-main. Menundukkan Malaysia 5-1, mencukur Laos 6-0 (yang mampu menahan Thailand 2-2), dan menaklukkan Thailand 2-1 (salah satu tim terkuat di Asia Tenggara), dan terakhir menang atas Filipina 1-0 di semifinal leg pertama adalah bukti keperkasaan itu.

Apa rahasia besar dari semua ini? Tentu ini adalah hasil kegigihan semua pemain di lapangan serta peran besar seorang Alfred Riedl, sang pelatih kepala, yang dibantu asisten Wolfgang Pikal dan Widodo C Putro. Tapi, apalagi?

Pasti ada sesuatu yang baru bukan? Masalahnya bukan sekali karena Indonesia menggunakan jasa tenaga pelatih asing. Bahkan negara yang disegani di Asia Tenggara, Thailand, menggunakan jasa pelatih ”bule” sekaliber Bryan Robson pun harus angkat koper lebih awal.

Apa yang berbeda?
Sejak PSSI menunjuk Iman Arif sebagai Direktur Badan Tim Nasional (BTN), ia secara intensif membentuk suatu tim yang terdiri atas para profesional. Ia melibatkan banyak orang dengan latar belakang profesional di perusahaan multinasional. Orang-orang pilihan ini menempati semua divisi, mulai dari sekretaris direksi, direktur administrasi, direktur keuangan, direktur marketing, direktur talent scouting, dan direktur sport science.

Iman melakukan perubahan radikal di semua lini dan menerapkan true management. True management di perusahaan multinasional seperti yang dikomandoi ImanArif senantiasa menerapkan management science dalam pekerjaan sehari-harinya.

Iman saat ini tidak lagi menjabat Direktur BTN, tetapi kini bertugas sebagai Direktur Teknis di bawah direktur baru BTN, Nirwan Bakrie. Saya sendiri pernah menjabat direktur sport science di BTN. Tetapi, saat ini saya lebih banyak membantu Iman membuat rancangan strategis untuk meningkatkan, bukan hanya kualitas tim nasional, melainkan juga melakukan transfer knowledge ke seluruh insan sepak bola di Indonesia.

Artinya, Badan Tim Nasional bekerja mengumpulkan semua ilmu pengetahuan yang menunjang prestasi sepak bola (bisa dibilang kulakan ilmu), melakukan cara-cara aplikasi ilmu pengetahuan tersebut sesuai dengan kondisi di Indonesia. Keberadaan organisasi divisi sport science di Badan Tim Nasional merupakan bagian dari pelaksanaan rekomendasi sarasehan sepak bola nasional di Malang beberapa waktu lalu.

Ada beberapa stretegi sport science yang diformulasikan buat timnas. Strategi pertama adalah melakukan aplikasi sport medicine dibantu beberapa profesional. Apa yang dilakukan dalam disiplin ilmu ini adalah melakukan pemeriksaan awal, baik pemeriksaan fisik, laboratorium, dan musculoskeletal (sendi dan/atau otot).

Dengan pemeriksaan ini, data pemain yang dinyatakan oleh tim sport medicine tidak fit diserahkan kepada Alfred sebagai pelatih kepala sehingga saat menyusun tim, bisa mengantisipasi pemain-pemain yang bermasalah secara kesehatan agar tidak mengganggu program kerjanya.

Usaha ini tentu perlu kesabaran karena tim memeriksa puluhan pemain yang secara kasatmata merupakan yang terbaik di Indonesia. Hasil akhir dari pekerjaan ini adalah adanya penilaian kondisi fisik pemain sehingga timnas yang terbentuk terdiri atas pemain yang fit untuk pelatihan.

Strategi kedua adalah melakukan aplikasi sport nutrition. Saat awal pembentukan timnas, akibat kurangnya dokter yang menjadi ”pemain lapangan” di bidang sport nutrition, saya melakukannya sendiri sesuai dengan pengalaman menangani beberapa atlet nasional. Pada pelatnas tahap kedua, pakar dari FKUI-RSCM dilibatkan untuk membantu pengawasan dan penyusunan menu makan. Walaupun sudah diawasi, tetap saja aplikasi sport nutrition belum sepenuhnya sempurna dilakukan.

Ketiga, adalah psikologi olahraga. Mental ternyata masih menjadi masalah di Indonesia. Untuk itu, ada banyak program yang telah disiapkan oleh tim sport science Badan Tim Nasional, tetapi belum semuanya bisa dijalankan.

Keempat adalah penggunaan sport technology. Beberapa hal unik dalam aplikasi teknologi sport adalah penggunaan alat ukur yang canggih guna menentukan kecepatan tendangan, membuat sepatu yang didesain khusus untuk personal (karena pada faktanya kaki kiri dan kaki kanan manusia ukurannya tidak sama, sementara sepatu selalu dibuat simetris), penggunaan berbagai gadget seperti gelang magnet, dan salah satu aplikasi yang paling sederhana yang bisa dikerjakan adalah dengan bermain dengan teknologi IT.

Beberapa hal yang berhubungan dengan IT adalah pencatatan data, simulasi pertandingan, review pertandingan, komunikasi, dan visualisasi yang mendukung semua hal yang diperlukan dalam mencapai performa maksimal.

Lewat tulisan ini, Anda bisa melihat bahwa di dalam Badan Tim Nasional PSSI sudah ada beberapa perubahan khusus di bidang sport science saja. Masih ada perubahan lain di divisi lain yang ada di tubuh Badan Tim Nasional.

Pada akhir tulisan ini saya sekali lagi mengatakan bahwa prestasi tim nasional adalah prestasi tim. Tim pelatih dan tim pemain, tim support, tim administrasi, tim marketing, tim talent scouting, tim sport science dan tim medis, dukungan PSSI, dukungan pemerintah, serta jiwa seluruh rakyat Indonesia yang berhimpun di Gelora Bung Karno, menjadikan kita saat ini memiliki modal sebagai super team, bukan ”kumpulan superman”.

Dengan demikian, kita berpeluang menjadi the winning team. Dan kalau saja prestasi dan kerja sama ini diteruskan, mimpi saya dan juga insan sepak bola Indonesia bahwa kita bisa dan mampu main di putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil akan menjadi kenyataan.

Saya mengundang para pemimpi besar di negeri ini untuk mengambil tindakan saat ini juga demi kejayaan Indonesia. Saat ini kita melihat Indonesia menari. Tahun 2014, kita akan menari, menyanyi, dan bersukacita melihat jati diri kita yang sebenarnya. Saat itu kita akan tepuk dada kita dengan bangga seraya berkata, ”Saya orang Indonesia.”

Penulis adalah Sports Scientist di Badan Tim Nasional PSSI
SUMBER: KOMPAS.COM

Rangking Fifa Indonesia melesat



Hasil gemilang di Piala AFF berhasil mendongkrak posisi tim nasional Indonesia di peringkat (ranking) FIFA. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan melesat delapan tingkat ke posisi ke-127. Ini merupakan posisi terbaik tim "Merah Putih" sepanjang tahun 2010.

Senin, 13 Desember 2010

PSSI Sambut Baik Permintaan Riedl

JAKARTA – Alfred Riedl meminta pemerintah memperbaiki fasilitas tempat latihan dengan menggunakan rumput sintetis. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) langsung merespon permintaan itu.

Permintaan pelatih Timnas Indonesia itu diutarakan saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambangi latihan Tim Garuda di Lapangan PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (13/12/2010) pukul 11.10 menit WIB.

“Saya minta kepada pemerintah Indonesia untuk tambahan sarana latihan berupa lapangan dengan rumput sintetis,” demikian pinta Riedl saat berbincang dengan SBY selepas melakukan latihan.

Riedl bisa bernafas dengan lega. Pasalnya, pihak PSSI berjanji akan mewujudkan permintaan pelatih asal Austria itu. Kendati demikian, perbaikan fasilitas lapangan tidak bisa berlangsung dengan cepat.

“Saya ditelpon oleh pak Menpora mengenai masalah ini. Kami berjanji akan merespon permintaan ini dengan baik. Tapi, saya rasa permintaan ini tidak bisa terealisasi dengan cepat,” tandas Mahfudin Nigara Direktur Pengelolala Lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

“Sebab, pemesanan dan pemasangan rumput baru berlangsung selama lima bulan. Rumput dipesan dari Green Field di Belanda. Selain itu, kami membutuhkan dana sekira Rp5-6 miliar untuk mewujudkannya,” demikian tandas Nigara kepada wartawan di kantor PSSI.
(hmr)
sumber: http://www.okezone.com

Riedl Minta Lapangan Sintetis



JAKARTA – Pelatih Timnas Alfred Riedl meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menambah sarana latihan Merah Putih.

Ya, permintaan ini diungkap oleh Riedl saat bertemu secara langsung dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang menyempatkan hadir ke Lapangan PSSI, Jakarta, Senin (13/12/2010)

“Terima kasih atas dukungan pak SBY. Kami semua tahu anda memang menyukai sepakbola. Ini dibuktikan anda dengan datang langsung ke tempat latihan. Namun, saya minta kepada pemerintah untuk tambahan sarana latihan berupa lapangan sintetis,” kata Riedl.

Melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, SBY menyanggupi untuk menyediakan sarana tambahan latihan buat kemajuan prestasi Timnas Indonesia “Pak SBY telah menyanggupinya,” tegas Andi.

Sementara itu, Bambang Pamungkas mengaku senang mendapatkan dukungan SBY. Penyerang andalan Merah Putih berjanji akan memberikan kado malam tahun baru untuk bangsa Indonesia dengan menjadi juara di AFF Cup 2010.

“Kami baru mencapai babak semifinal dan ini belum apa-apa. Kedatangan pak presiden menjadi motivasi tersendiri bagi kami. Semoga kami bisa memberikan kado terbaik untuk tahun baru,” tandas kapten Persija Jakarta itu.
(hmr)
sumbr: okezone.com